English French German Spain Italian Dutch Russian Brazillian Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Majapahit

Kamis, 05 Mei 2011

EKSPEDISI MAJAPAHIT KE BALI (6)

“Wahai Patih Gajah Mada ! Cita-citamu untuk membuat nusantara menjadi satu dan kuat kiranya dapat aku mengerti, namun selama ragaku tetap hidup sebagai abdi rajaku, aku akan menjadi penghalangmu. Maka, taklukkan aku, hilangkan kesaktianku dengan menyiramkan bubuk kapur ke tubuhku.

Pernyataan Patih Kebo Iwa rupanya membuat terkesiap Patih Gajah Mada. Patih Gajah Mada menunjukkan reaksi keheranan yang amat sangat atas perkataan Patih Kebo Iwa. Gajah Mada yang mengerti atas keinginan Kebo Iwa, nampak menghantamkan jurusnya ke batu kapur, batu itupun luluh lantak menjadi serpihan bubuk. Patih Gajah Mada menyapukan bubuk tersebut ke arah Patih Kebo Iwa dengan ilmunya, bubuk kapur menyelimuti tubuh sang patih Nampak Patih Kebo Iwa, sesak napasnya oleh karena bubuk kapur tersebut.

Kiranya bubuk kapur tersebut membuat olah pernapasan Patih Kebo Iwa menjadi terganggu, hal tersebut mengakibatkan kesaktian tubuh Patih Kebo Iwa menjadi lenyap.Patih Gajah Mada melesat ke arah Patih Kebo Iwa, menusukkan kerisnya ke tubuh Kebo Iwa. Dan sebelum kepergiannya, dengan sisa tenaga yang ada Patih Kebo Iwa mengutarakan apa yang ingin dikatakan untuk terakhir kali. 

Patih Kebo Iwa :

“Kiranya kematianku tidak sia-sia adanya…biarlah nusantara yang kuat bersatu hasil yang pantas atas harga hidupku”.

Patih Gajah Mada dengan raut muka sedih, memberikan jawaban atas perkataan Patih Kebo Iwa.

“Kepergianmu sebagai tokoh besar akan terkenang dalam sejarah… Sejarah suatu Nusantara yang satu dan kuat”.

Tak lama setelah mendengar pernyataan tersebut, Kebo Iwa menghembuskan napas terakhirnya, pergilah sudah, meninggalkan raga seorang patih tertangguh dalam sejarah Bali… dan pertiwi pun meredup melepas kepergian salah satu putra terbaiknya.

Meninggalnya Kebo Iwa akhirnya memuluskan upaya Majapahit untuk melaksanakan ekspedisi ke Bali  menangkap Raja Sri Gajah Waktera. Untuk melaksanakan ekspedisi tersebut digelarlah sidang antara Ratu Majapahit dengan para pembesar/ pejabat istana. Dalam perundingan tersebut ikut serta adik adik Raden Cakradara yang merupakan suami dari Ratu Majapahit Tribhuwana Tunggadewi

0 komentar:

Posting Komentar

Jika anda tertarik dengan artikel ini, mohon tinggalkan komentar anda, jangan lakukan spam ....